Minggu ke 2 dibulan Januari, aku bertemu dengan bu Evelyn dari bank Mandiri. Aku benar-benar bahagia sekali. Kami bertemu dikala hari sudah petang. Suasana sudah gelap gulita, tapi tidak mengurangi semangatku untuk berkenalan dengan beliau. Aku mendapat pesan dari bu dosen Poedjiati Tan untuk menyampaikan salam ke beliau, dan sudah saya sampaikan. Tapi ternyata bu Evelyn yang lupa siapa bu Poedjiati Tan itu. Bukan salahku lo ya kalau bu Evelyn lupa sama bu dosen,
Berpaling dari bu Evelyn, aku sudah mendapatkan materi pembelajaran dari mbak Wartini yang sudah dicetak sama dia. Terus terang ya, kalau aku baca di komputer mataku pedes. Tapi kalau berbentuk buku aku bacanya bisa mengulangi apabila ada kata yang kurang jelas. Dan juga bisa melingkarinya dengan pensil apabila ada kalimat yang aku anggap penting. Sitiap aku jemput anak aku selalu bawa buku itu dan aku baca walaupun aku dalam perjalanan naik MTR ke Mongkok. Aku tidak perduli walau mata orang sini melihatku dengan risi. Yng penting niatku belajar.
Malam itu tepatnya hari rabo tanggal 16 Januari, aku mencoba mengerjakan tugas yang diberikan oleh pak dosen. Waktunya sangatlah terbatas. Waktu itu jam menunjukkan pukul 23.00. Aku bergegas membuat tugas itu. Setelah selesai mengerjakan tugas, aku begitu bersemangat untuk cepat-cepat turn in ke edmodo, setelah aku coba turn in, aku sepertinya kurang faham dengan edmodo yang berpenampilan baru. Di sinji terjadilah kesalahan yang konyol itu. Aku selesai turn in kok aku turn in lagi, padahal turn in yang pertama sudah masuk, jadi aku turn in nya di tugas minggu ke 2. Setelah aku sadar, aku kebingungan sendiri. Aku mencoba menulis pernyataan ma'afku ke pakdan ibu dosen atas kecerobohanku itu. Alhamdulillhan ternyata permintaan ma'afku diterima oleh beliau.
Ini adalah bpengalaman yang pertama yang tidak mungkin aku lupaka selama aku menjadi mahasiswa di UCEC ini. Tapi dengan keberanian kita mengakui kesalahan, dan berjanji untuk lebih hati-hati lagi, bapak dan ibu dosen pasti memakluminya. Akan aku ingat selalu kekonyolan ini. Jadi malu deh sama ibu Poedjiati Tan dengan semua ini. Diriku yang periang dan banyak tawa, ternyata bisa seperti kebakaran jenggot karena ulah sendiri. Kok jenggot ya, kan aku perempuan, he he he he he he ....
Aku sudahin dulu ya, lain kali kita jumpa edisi yang lain, da da daaaaa.......
mirip denganku yang lagi kebingungan.